BAB
II
FOKUS
PADA KEPUASAN PELANGGAN
A.
Pengertian
Pelanggan
Pelanggan adalah semua
orang yang menuntut kita atau perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas
tertentu, dan karena itu akan memberikan pengaruh pada performa kita /
perusahaan. Manajemen perusahaan L.L. Bean, Freeport, Maine, memberikan
beberapa definisi tentang pelanggan yaitu :
1. Pelanggan
adalah orang yang tidak bergantung pada kita, tapi kita yang bergantung
padanya.
2. Pelanggan
adalah orang yang membawa kita kepada apa keinginannya.
3. Tidak
ada seorang pun yang menang beradu argumentasi dengan pelanggan.
4. Pelanggan
adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan.
pelanggan suatu
perusahaan adalah orang yang membeli dan menggunakan produknya. Pelanggan
tersebut merupakan orang yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses
mengahsilkan produk. Sedangkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan perusahaan
sebelum tahap proses menghasilkan produk dipandang sebagai pemasok.
Hoyle (2007)
berpendapat customer is an organization or person that receives a product
from another organization and includes, consumer is client, end user, retailer,
beneficiary, and purchaser. Pelanggan adalah organisasi atau orang yang
menerima produk dari organisasi lainnya, langganan termasuk klien, pemakai
akhir, pengecer, penerima kegunaan organisasi, dan pembeli. Hal senada
disebutkan dalam Kamus Bahasa Indonesia bahwa pelanggan adalah orang (tempat)
yang mempunyai hubungan tetap dalam hal jual beli, sebagai pengguna produk.
Tjiptono dan Diana
(2003) berpendapat pelanggan merupakan orang yang berinteraksi dengan
perusahaan setelah proses menghasilkan produk. Sedangkan pihak-pihak yang
berinteraksi dengan perusahaan sebelum tahap proses menghasilkan produk disebut
sebagai pemasok. Berdasarkan pandangan tradisional pelanggan dan pemasok
merupakan entitas eksternal.
B.
Macam-macam
Pelanggan
Untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan terlebih dahulu diidentifikasi jenis-jenis pelanggan.
Pada dasarnya, dikenal 3 macam pelanggan dalam system kwalitas modern, yaitu :
1. Pelanggan
internal
Adalah orang yang berada dalam
perusahaan dan memiliki pengaruh pada performa pekerja / perusahaan. Contoh :
bagaian-bagian pembelian,produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekrutmen, dan
karyawan. Seperti : bagian pembayaran gaji harus memandang karyawan yang akan
dibayar gajinya sebagai pelanggan yang harus dipuaskan seperti menerima
pembayaran gaji tepat waktu dan tepat jumlah,tanpa kesalahan administrasi,dan
lain lain mutlak diperhatikan oleh bagian pembayaran gaji yang dalam hal ini
bertindak sebagai pemasok internal.
2. Pelanggan
antara
Pelanggan antara adalah mereka yang
bertindak atau berperan sebagai perantara,bukan sebagai pemakai akhir
produk.Sebagai Contoh,suatu hotel menerima pesanan tempat dari agen
perjalanan.Dalam hal ini,hotel bertindak sebagai pemasok,agen perjalanan
merupakan pelanggan antara,dan tamu pengguna kamar hotel adalah pelanggan akhir
atau pelanggan nyata.Pihak pihak yang terlibat atau melakukan transaksi produk
harus dipuaskan.
3. Pelanggan
eksternal
Pelanggan eksternal adalah pembeli atau
pemakai akhir produk,sering disebut
sebagai pelanggan nyata.Pelanggan
exsternal merupakan orang yang membayar untuk menggunakan produk yang
dihasilkan.Sebagai contoh pasar swalayan (supermarket) yang menerima pembayaran
dengan menggunakan kartu kredit.Dalam kasus ini,pelanggan pembayaran (bank)maupun
pelanggan pemakai produk (pemegang kartu) harus dipuaskan oleh pasar swalayan
yang bertindak sebagai pemasok.
Kepuasan pelanggan
sangat bergantung pada persepsi dan harapan pelanggan. Sebuah perusahaan perlu
mengetahui beberapa factor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan
dan keinginan, yaitu berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan oleh pelanggan
saat pelanggan sedang mencoba melakukan tansaksi dengan perusahaan. Jika pada
saat itu kebutuhan dan keinginan terhadap kualitas produk yang ditawarkan
sangat besar, maka harapan-harapan pelanggan yang berkaitan dengan kualitas
produk dan layanan perusahaan akan tinggi pula, begitu juga sebaliknya.
2. Pengalaman masa lalu (terdahulu)
ketika mengkonsumsi produk dan layanan, baik dari perusahaan maupun
pesaing-pesaingnya.
3. Pengalaman teman-teman, cerita teman
pelanggan tentang kualitas produk dan layanan perusahaan yang akan didapat oleh
pelanggan.
4. Komunikasi melalui iklan dan
pemasaran atau persepsi yang timbul dari image periklanan dan pemasaran yang
akan dilakukan oleh perusahaan.
Tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan sangat
berkaitan erat dengan standar kualitas barang/jasa yang mereka nikmati. Sifat
kepuasan bersifat subjektif, namun dapat diukur melalui survey atau indeks
kepuasan pelanggan masyarakat. Kepuasan pelanggan dibangun atas dasar beberapa
prinsip yang digunakan Untuk menilai suatu organisasi dalam memberikan
pelayanan: tangibles (bukti nyata), realibility (terpercaya, tahan uji),
responsiveniss (respon, cepat tanggap), assurance (kepastian), empathy (empati).
Standar kepuasan
dapat ditentukan melalui penelitian kepuasan pelanggan, antara lain:
1. Mengukur kepuasan pelanggan atas
kemudahan didapatkannya barang atau jasa (menyangkut kelancaran distribusi).
2. Mengukur kepuasan pelanggan melalui
kualitas barang/ jasa
3. Mengukur kepuasan pelanggan melalui
nilai barang/jasa
4. Mengukur kepuasan berdasarkan
keyakinan pelanggan atau produk yang digunakannya dibandingkan dengan produk
lainnya.
Ada
5 prinsip utama yang harus dijalankan agar customer menjadi sangat puas (delight
customer) atau setidaknya terpenuhi ekspektasinya
1. Memahami customer, Customer adalah
manusia yang harus dikelola keinginannya. Memahami customer merupakan langkah
pertama yang terpenting. Apabila Anda berhasil memahami kebutuhannya – maka
langkah selanjutnya akan terasa mudah dan membuat Anda senang.
2. Membuat customer mengerti semua
layanan perusahaan Anda.Customer yang sudah datang ke perusahaan Anda
dipastikan telah memiliki kepercayaan dengan produk/ layanan yang disediakan.
Atau setidaknya mereka telah mendengar berita positif tentang perusahaan Anda.
Buatlah mereka mengetahui secara lengkap dan jelas semua produk/ layanan yang
perusahaan Anda miliki. Jangan biarkan mereka pulang dengan informasi yang
tidak lengkap atau bahkan salah persepsi.
3. Menciptakan kesan positif Kesan
positif yang terekam di benak customer Anda akan selalu diingat. Hal sederhana
yang bisa dilakukan misalnya adalah dengan memberikan senyum/ salam yang ramah,
menjaga kebersihan, mau mendengarkan dan membantu mereka dengan tulus serta
cepat tanggap. Percayalah! Mereka akan menceritakan ’kebaikan’ perusahaan Anda
kepada orang-orang terdekatnya sehingga akan menciptakan WOM (Word of Mouth)
yang baik. Sebaliknya jika mereka mendapat kesan yang negatif – jangan pernah
berharap mereka untuk kembali dan bersiap-siaplah untuk mendengar berita yang
negatif. Untuk itu ciptakan kesan positif di semua titik pelayanan customer.
4. Senantiasa menggunakan kata-kata
positif Kata-kata yang positif akan ditangkap oleh customer sebagai kesan yang
positif juga. Sebaiknya jangan pernah menggunakan kata-kata negatif karena akan
memberikan citra negatif untuk perusahaan Anda. Jangan pernah menyalahkan
mereka, apalagi membuatnya marah. Hormati mereka sebagai pelanggan Anda
sehingga merasa aman dan diperhatikan.
5. Mempertahankan yang sudah baik dan
terus melakukan perbaikanApabila selama ini customer Anda sudah merasa puas
dengan produk/ layanan yang ada maka perusahaan Anda wajib mempertahankannya.
Buatlah sesuatu yang sudah baik menjadi standard baku dan ciptakan perbaikan
terus menerus agar menjadi semakin baik.
Kelima prinsip di atas akan sangat membantu perusahaan Anda
untuk memberikan layanan prima kepada customer yang akhirnya akan tercipta
kepuasan customer dan terbentuklah kelompok loyal customer yang akan membantu
proses komunikasi perusahaan atau organisasi jasa dan layanan publik pada
masyarakat luas.
D.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Harapan Pelanggan
Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan
pelanggan telah semakin besar.
Semakin banyak pihak
yang menaruh perhatian terhadap hal ini. Pihak yang paling banyak berhubungan
langsung dengan kepuasan/ketidakpuasan pelanggan adalah pemasar, konsumen,
konsumeris, dan peneliti perilaku konsumen. Persaingan yang semakin ketat, di
mana semakin banyak produsen yang teriibat dalam pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi
pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin
banyaknya perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan
dalam pernyataan misinya.
Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk
memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan
melaiui lenyampaian produk dan jasa berkualitas dengan harga pesaing. Dengan
semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa, maka konsumen
memiliki pilihan yang semakin banyak. Dengan demikian kekuatan tawar-menawar
konsumen semakin besar. Hak-hak konsumen pun mulai mendapatkan perhatian besar muncul
aktivitas-akiivitas kaum konsumerisme yang memperjuangkan hak konsumen, etika
bisnis, serta kesadaran dan kecintaan akan lingkungan. Para peneliti perilaku
konsumen juga semakin banyak yang tertarik dan menekuni topik kepuasan
pelanggan dalam rangka mengupayakan pemecahan yang maksimum daii pemenuhan
kepuasan para pelanggan.
Menurut Tjiptono (1997 : 24) pada dasarnya tujuan dari suatu
bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya
kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya hubungan
antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik
bagi peabelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan rekomendasi dari
mulut ke mulut yang menguntungkan bagi
perusahaan. Ada beberapa pakar yang memberikan definisi mengenai kepuasan/ketidakpuasan
pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang
dirasakan setelah pemakaiannya. Kepuasan peianggan merupakan evaluasi purnabeli
di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan
pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan
harapannya. Meskipun umumnya definisi yang diberikan di atas menitik beratkan
pada kepuasan/ketidak puasan terhadap produk atau jasa, pengertian tersebut
jaga dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan/ketidakpuasan terhadap suatu
perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat.
Faktor yang sering digunakan dalam mengevaluasi kepuasan
terhadap suatu produk manufaktur, antara lain :
1. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari
produki inti (core product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan
bakar, jumlah pelanggan yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam
mengemudi, dan sebagainya.
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu
karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan
eksterior seperti dash board, AC, sound system, door lock system, power steering,
dan sebagainya.
3. Keandalan (realibility), yaitu kemungkinan kecil akan
mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering
ngadat/macet/rewel/rusak.
4. Kesesuaian dengan spesiftasi (conformance to
specifications), yaitu sejauh mana karasteristik desain dan operasi mememuhi
standar-standar yang telah sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi
terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunva harus lebih besar
daripada mobil sedan.
5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama
produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun
umur ekonomis penggunaan mobil. Umumnya daya tahan buatan Amerika atau Eropa
lebih baik daripada mobil buatan Jepang.
6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi,
kenyamanan, mudah direparasi; serta penanganan keluhan yang memuaskan.
Pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebeium penjuaian, tetapi juga
selama proses penjualan hingga puma juul yang juga mencakup pelayanan reparasi
dan ketersediaan komnonen yang dibutuhkan.
7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera,
misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, modeUdesain yang artistik, warna, dan
sebagainya.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu
ciri-ciri dari reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
Biasanya karena kurangnya pengetahuan membeli akan atribut/ciri-ciri produk
yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikannya kualitasnya dari aspek harga,
nama merek, Man, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.
E.
Strategi
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Keberhasilan strategi
pemasaran suatu usaha dapat dicapai jika kepuasan pelanggan telah terpenuhi.
Namun untuk memperoleh kepuasan pelanggan tidaklah mudah, karena tiap pelanggan
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda walaupun membutuhkan produk yang
sama. Proses pemenuhan kepuasan pelanggan tidak hanya membutuhkan produk atau
jasa yang berkualitas saja, namun juga membutuhkan adanya sistem pelayanan yang
mendukung. Sehingga para pelanggan akan merasa senang dengan produk atau jasa
yang dibutuhkan, serta nyaman dengan pelayanan yang diberikan.
Adanya kepuasan
pelanggan ternyata juga dapat mempengaruhi omset penjualan yang dihasilkan.
Jika pelanggan merasa puas akan suatu produk maka permintaan akan meningkat dan
omset penjualan pun ikut naik, sebaliknya jika pelanggan tidak merasa puas maka
permintaan akan menurun begitu juga dengan omset penjualannya. Hal
penting lainnya yang harus diperhatikan yaitu, pelanggan yang kurang puas
dengan suatu produk tidak akan membeli ataupun menggunakan lagi produk yang
kita tawarkan. Selain itu pelanggan yang kurang puas juga dapat
menceritakan kepada konsumen lain tentang keburukan produk yang mereka
dapatkan, sehingga dapat menimbulkan citra buruk di kalangan para konsumen.
Untuk itu, berikut kami
berikan beberapa strategi meningkatkan kepuasan pelanggan,
agar dapat terhindar dari kemungkinan buruk seperti diatas :
1. Berikan
produk yang berkualitas, serta bebas dari kerusakan ataupun kecacatan saat
sampai di tangan pelanggan. Sebaiknya cek terlebih dahulu kualitas produk atau
jasa yang akan diberikan kepada pelanggan
2. Berikan
kualitas pelayanan yang ramah, ketepatan waktu penyampaian, serta menggunakan
sistem yang mudah dipahami para pelanggan. Sehingga para pelanggan tidak merasa
kesulitan dengan pelayanan yang diberikan, baik pelayanan langsung maupun
pelayanan online
3. Fokus
pada kepentingan atau pencapaian kepuasan pelanggan, sehingga produk serta
pelayanan yang diberikan dapat memenuhi harapan pelanggan
4. Memperhatikan
harga produk maupun biaya pelayanan yang sesuai dengan kondisi pasar saat ini,
serta sesuaikan dengan nilai produk atau jasa yang ditawarkkan. Karena pelanggan
akan membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh
dari suatu produk
5. Berikan
jaminan keamanan dari produk maupun pelayanan yang diberikan, sehingga para
pelanggan percaya dengan produk ataupun jasa yang ditawakan dan akan terus
menjadi pelanggan setia perusahaan kita. Misalnya dengan mencantumkan ijin dari
Badan POM bagi produk makanan dan obat.
Setelah memiliki
beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,
langkah berikutnya Anda dapat mengukur kepuasan pelanggan Anda dengan beberapa
cara sederhana berikut :
1. Menggunakan
sistem saran dan kritik dari para pelanggan. Misalnya dengan menyediakan kotak
saran maupun kritik, atau menyediakan layanan telepon suara konsumen
2. Dengan
mengadakan survey kepuasan pelanggan. Biasanya dilakukan dengan memberikan
kuesioner pada pelanggan yang sedang membeli produk kita, atau dapat juga
melakukan survey dengan melakukan telepon acak untuk menanyakan pelayanan yang
selama ini telah diberikan
3. Dengan
mencoba menghubungi kembali pelanggan yang sudah lama tidak membeli produk
kita. Sehingga kita bisa mengetahui penyebab mereka berhenti berlangganan,
apakah karena kecewa dengan produk kita atau karena ada faktor lain. Sehingga
kita dapat mengevaluasi produk serta pelayanan yang selama ini diberikan.
Dengan adanya penilaian
kepuasan pelanggan kita dapat mengetahui kebutuhan yang diinginkan para
pelanggan. Yang berpengaruh pula terhadap omset penjualan produk. Untuk itu
berikan pelayanan prima bagi setiap pelanggan Anda, agar mereka merasa senang
dan nyaman dengan produk kita.
Setiap organisasi pemberi layanan yang menggunakan strategi
kepuasan pelanggan akan menyebabkan para pesaingnya berusaha keras merebut atau
mempertahankan pelanggan suatu perusahaan atau organisasi pemberi layanan .
Beberapa strategi yang dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan
pelanggan adalah :
1. Relation Marketing (Mc Kenna, 1991)
yaitu strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual
berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Relationship Marketing
berdasar pada :
a.
Fokus
customer retention
b.
Orientasi
manfaat produk
c.
Orientasi
jangka panjang
d.
Layanan
pelanggan yang sangat diperhatikan dan ditekankan
e.
Komitmen
terhadap konsumen sangat tinggi
f.
Kontak
dengan pelanggan sangat tinggi
g.
Kualitas
yang merupakan perhatian sangat tinggi
2. Strategi Superior Customer Service
Strategi ini menawarkan strategi
yang lebih baik daripada pesaing. Perusahaan atau organisasi yang menggunakan
strategi ini harus memiliki dana yang cukup besar dan kemampuan SDM yang
unggul, serta memiliki usaha yang gigih agar tercipta suatu pelayanan yang
menawarkan customer service yang lebih baik akan membebankan harga yang lebih
tinggi daripada produk atau jasa yang dihasilkan.
3. Strategi unconditional guarantees
atau extra ordinary guarantees.
Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan
pelanggan yang akhirnya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk
atau jasa dan kinerja perusahaan.
4. Strategi penanganan keluhan yang
efisien
Memberikan peluang bagi perusahaan
untuk mengubah pelangga yang tidak puas (unsatisfied customer) menjadi
pelanggan yang puas (satisfied customer) terhadap produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.
5. Strategi peningkatan kinerja
perusahaan
Suatu strategi meliputi berbagai upaya seperti melakukan
pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan secara berkesinambungan,
memberikan pendidikan dan pelatihan yang mencakup komunikasi dan public
relation terhadap pihak manajemen dan karyawan, memasukkan unsur kemampuan untuk
memuaskan pelanggan yang penilaiannya bias didasarkan pada survei pelanggan,
dalam sistem penilaian prestasi karyawan dan memberikan enpowerment yang lebih
besar kepada karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
6. Penerapan Quality Function
Deployment (QFD)
Merupakan praktek dalam merancang suatu proses sebagai
tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan. Hal ini melibatkan pelanggan dalam
proses mengembangkan produk/jasa sedini mungkin dengan demikian memungkinkan
perusahaan untuk memperioritaskan kebutuhan pelanggan serta memperbaiki proses
hingga tercapainya efektivitas maksimum.
F.
Cara
Mengukur Kepuasan Pelanggan
Measuring customer focus. Whitely R.C. (dalam Gaspersz, V., 2007:511-516; Tjiptono
dan Diana, 2003:110-112; dan Goetsch D.L dan Davis D.L, 2002:135-136)
mengemukakan terdapat tujuh karakteristik perusahaan yang fokus pada pelanggan.
Ketujuh karakteristik tersebut dapat dijadikan rujukan untuk mengevaluasi
kualitas fokus pada pelanggan dari suatu perusahaan.
1. Karakteristik pertama: visi,
komitmen dan iklim perusahaan. Manajemen menunjukkan baik dengan kata-kata
maupun dalam tindakan, bahwa pelanggan itu penting bagi organisasi. Organisasi
memiliki komitmen besar terhadap kepuasan pelanggan. Kebutuhan pelanggan lebih
diutamakan daripada kebutuhan internal organisasi. Salah satu cara untuk
menunjukkan komitmen ini adalah menjadikan fokus pada pelanggan sebagai faktor
utama dalam pertimbangan kenaikan pangkat (promosi) dan kompensasi.
2. Karakteristik kedua:
mensejajarkan perusahaan dengan pelanggan. Karakteristik ini tercermin dari
beberapa hal berikut. Pelanggan berperan sebagai penasihat dalam penjualan.
Pelanggan tidak pernah dijanjikan sesuatu yang lebih daripada yang dapat
diberikan. Karyawan memahami atribut produk yang paling dihargai pelanggan.
Masukan dan umpan balik dari pelanggan dimasukkan ke dalam proses pengembangan
produk.
3. Karakteristik ketiga: kesiapan
menemukan dan menghilangkan masalah pelanggan. Karakteristik ini tercermin dari
hal-hal berikut. Keluhan pelanggan dipantau dan dianalisis. Selalu mengupayakan
adanya umpan balik dari pelanggan. Perusahaan berusaha mengidentifikasi dan
menghilangkan proses, prosedur dan sistem internal yang tidak menciptakan nilai
bagi para pelanggan.
4. Karakteristik keempat: memanfaatkan
informasi dari pelanggan. Perusahaan tidak hanya mengumpulkan umpan balik dari
pelanggan, tetapi juga menggunakan dan menyampaikannya kepada semua pihak yang membutuhkanya
dalam rangka melakukan perbaikan. Pemanfaatan informasi pelanggan ini tercermin
dari aktivitas berikut. Semua karyawan memahami bagaimana pelanggan menentukan
kualitas. Karyawan pada semua level diberi kesempatan untuk bertemu dengan
pelanggan. Karyawan mengetahui siapa yang menjadi pelanggan sesungguhnya.
Perusahaan memberikan informasi yang membantu terciptanya harapan yang
realistis kepada para pelanggan. Prinsip dasarnya adalah “janjikan apa yang
bisa diberikan, tapi berikan lebih baik dari yang dijanjikan”. Karyawan dan
manajer memahami kebutuhan dan harapan pelanggan.
5. Karakteristik kelima: mendekati
pelanggan. Dalam pendekatan TQM tidaklah cukup bila suatu perusahaan hanya
pasif dan menunggu umpan balik yang disampaikan oleh para pelanggannya. Pasar
global yang kompetitif menuntut pendekatan yang lebih aktif. Mendekati
pelanggan berarti melakukan aktivitas berikut. Memudahkan para pelanggan untuk
menjalankan bisnis. Berusaha mengatasi semua keluhan pelanggan. Memudahkan para
pelanggan dalam menyampaikan keluhan.
6. Karakteristik keenam: kemampuan,
kesanggupan, dan pemberian wewenang kepada karyawan. Para karyawan diperlakukan
sebagai profesional yang memiliki kemampuan, dan diberdayakan untuk menggunakan
pertimbangannya sendiri dalam melakukan hal-hal yang dianggap perlu dalam
rangka memuaskan kebutuhan pelanggan. Hal ini berarti setiap karyawan memahami
betul-betul produk yang mereka tawarkan dan kebutuhan pelanggan yang berkaitan
dengan produk tersebut. Ini juga berarti bahwa karyawan diberi sumber daya dan
dukungan yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
7. Karakteristik ketujuh: penyempurnaan
produk dan proses secara terus-menerus. Perusahaan yang bersifat customer-driven
melakukan setiap tindakan yang diperlukan untuk secara terus-menerus
memperbaiki produk dan proses yang menghasilkan produk tersebut. Kelompok
fungsional internal bekerjasama untuk mencapai sasaran bersama. Praktik-praktik
bisnis terbaik dipelajari dan dilaksanakan. Waktu siklus riset dan pengembangan
secara terus-menerus dikurangi. Setiap masalah diatasi dengan segera. Investasi
dalam pengembangan ide-ide inovatif dilakukan.
BAB
II
FOKUS
PADA KEPUASAN PELANGGAN
A.
Pengertian
Pelanggan
Pelanggan adalah semua
orang yang menuntut kita atau perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas
tertentu, dan karena itu akan memberikan pengaruh pada performa kita /
perusahaan. Manajemen perusahaan L.L. Bean, Freeport, Maine, memberikan
beberapa definisi tentang pelanggan yaitu :
1. Pelanggan
adalah orang yang tidak bergantung pada kita, tapi kita yang bergantung
padanya.
2. Pelanggan
adalah orang yang membawa kita kepada apa keinginannya.
3. Tidak
ada seorang pun yang menang beradu argumentasi dengan pelanggan.
4. Pelanggan
adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan.
pelanggan suatu
perusahaan adalah orang yang membeli dan menggunakan produknya. Pelanggan
tersebut merupakan orang yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses
mengahsilkan produk. Sedangkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan perusahaan
sebelum tahap proses menghasilkan produk dipandang sebagai pemasok.
Hoyle (2007)
berpendapat customer is an organization or person that receives a product
from another organization and includes, consumer is client, end user, retailer,
beneficiary, and purchaser. Pelanggan adalah organisasi atau orang yang
menerima produk dari organisasi lainnya, langganan termasuk klien, pemakai
akhir, pengecer, penerima kegunaan organisasi, dan pembeli. Hal senada
disebutkan dalam Kamus Bahasa Indonesia bahwa pelanggan adalah orang (tempat)
yang mempunyai hubungan tetap dalam hal jual beli, sebagai pengguna produk.
Tjiptono dan Diana
(2003) berpendapat pelanggan merupakan orang yang berinteraksi dengan
perusahaan setelah proses menghasilkan produk. Sedangkan pihak-pihak yang
berinteraksi dengan perusahaan sebelum tahap proses menghasilkan produk disebut
sebagai pemasok. Berdasarkan pandangan tradisional pelanggan dan pemasok
merupakan entitas eksternal.
B.
Macam-macam
Pelanggan
Untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan terlebih dahulu diidentifikasi jenis-jenis pelanggan.
Pada dasarnya, dikenal 3 macam pelanggan dalam system kwalitas modern, yaitu :
1. Pelanggan
internal
Adalah orang yang berada dalam
perusahaan dan memiliki pengaruh pada performa pekerja / perusahaan. Contoh :
bagaian-bagian pembelian,produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekrutmen, dan
karyawan. Seperti : bagian pembayaran gaji harus memandang karyawan yang akan
dibayar gajinya sebagai pelanggan yang harus dipuaskan seperti menerima
pembayaran gaji tepat waktu dan tepat jumlah,tanpa kesalahan administrasi,dan
lain lain mutlak diperhatikan oleh bagian pembayaran gaji yang dalam hal ini
bertindak sebagai pemasok internal.
2. Pelanggan
antara
Pelanggan antara adalah mereka yang
bertindak atau berperan sebagai perantara,bukan sebagai pemakai akhir
produk.Sebagai Contoh,suatu hotel menerima pesanan tempat dari agen
perjalanan.Dalam hal ini,hotel bertindak sebagai pemasok,agen perjalanan
merupakan pelanggan antara,dan tamu pengguna kamar hotel adalah pelanggan akhir
atau pelanggan nyata.Pihak pihak yang terlibat atau melakukan transaksi produk
harus dipuaskan.
3. Pelanggan
eksternal
Pelanggan eksternal adalah pembeli atau
pemakai akhir produk,sering disebut
sebagai pelanggan nyata.Pelanggan
exsternal merupakan orang yang membayar untuk menggunakan produk yang
dihasilkan.Sebagai contoh pasar swalayan (supermarket) yang menerima pembayaran
dengan menggunakan kartu kredit.Dalam kasus ini,pelanggan pembayaran (bank)maupun
pelanggan pemakai produk (pemegang kartu) harus dipuaskan oleh pasar swalayan
yang bertindak sebagai pemasok.
Kepuasan pelanggan
sangat bergantung pada persepsi dan harapan pelanggan. Sebuah perusahaan perlu
mengetahui beberapa factor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan
dan keinginan, yaitu berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan oleh pelanggan
saat pelanggan sedang mencoba melakukan tansaksi dengan perusahaan. Jika pada
saat itu kebutuhan dan keinginan terhadap kualitas produk yang ditawarkan
sangat besar, maka harapan-harapan pelanggan yang berkaitan dengan kualitas
produk dan layanan perusahaan akan tinggi pula, begitu juga sebaliknya.
2. Pengalaman masa lalu (terdahulu)
ketika mengkonsumsi produk dan layanan, baik dari perusahaan maupun
pesaing-pesaingnya.
3. Pengalaman teman-teman, cerita teman
pelanggan tentang kualitas produk dan layanan perusahaan yang akan didapat oleh
pelanggan.
4. Komunikasi melalui iklan dan
pemasaran atau persepsi yang timbul dari image periklanan dan pemasaran yang
akan dilakukan oleh perusahaan.
Tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan sangat
berkaitan erat dengan standar kualitas barang/jasa yang mereka nikmati. Sifat
kepuasan bersifat subjektif, namun dapat diukur melalui survey atau indeks
kepuasan pelanggan masyarakat. Kepuasan pelanggan dibangun atas dasar beberapa
prinsip yang digunakan Untuk menilai suatu organisasi dalam memberikan
pelayanan: tangibles (bukti nyata), realibility (terpercaya, tahan uji),
responsiveniss (respon, cepat tanggap), assurance (kepastian), empathy (empati).
Standar kepuasan
dapat ditentukan melalui penelitian kepuasan pelanggan, antara lain:
1. Mengukur kepuasan pelanggan atas
kemudahan didapatkannya barang atau jasa (menyangkut kelancaran distribusi).
2. Mengukur kepuasan pelanggan melalui
kualitas barang/ jasa
3. Mengukur kepuasan pelanggan melalui
nilai barang/jasa
4. Mengukur kepuasan berdasarkan
keyakinan pelanggan atau produk yang digunakannya dibandingkan dengan produk
lainnya.
Ada
5 prinsip utama yang harus dijalankan agar customer menjadi sangat puas (delight
customer) atau setidaknya terpenuhi ekspektasinya
1. Memahami customer, Customer adalah
manusia yang harus dikelola keinginannya. Memahami customer merupakan langkah
pertama yang terpenting. Apabila Anda berhasil memahami kebutuhannya – maka
langkah selanjutnya akan terasa mudah dan membuat Anda senang.
2. Membuat customer mengerti semua
layanan perusahaan Anda.Customer yang sudah datang ke perusahaan Anda
dipastikan telah memiliki kepercayaan dengan produk/ layanan yang disediakan.
Atau setidaknya mereka telah mendengar berita positif tentang perusahaan Anda.
Buatlah mereka mengetahui secara lengkap dan jelas semua produk/ layanan yang
perusahaan Anda miliki. Jangan biarkan mereka pulang dengan informasi yang
tidak lengkap atau bahkan salah persepsi.
3. Menciptakan kesan positif Kesan
positif yang terekam di benak customer Anda akan selalu diingat. Hal sederhana
yang bisa dilakukan misalnya adalah dengan memberikan senyum/ salam yang ramah,
menjaga kebersihan, mau mendengarkan dan membantu mereka dengan tulus serta
cepat tanggap. Percayalah! Mereka akan menceritakan ’kebaikan’ perusahaan Anda
kepada orang-orang terdekatnya sehingga akan menciptakan WOM (Word of Mouth)
yang baik. Sebaliknya jika mereka mendapat kesan yang negatif – jangan pernah
berharap mereka untuk kembali dan bersiap-siaplah untuk mendengar berita yang
negatif. Untuk itu ciptakan kesan positif di semua titik pelayanan customer.
4. Senantiasa menggunakan kata-kata
positif Kata-kata yang positif akan ditangkap oleh customer sebagai kesan yang
positif juga. Sebaiknya jangan pernah menggunakan kata-kata negatif karena akan
memberikan citra negatif untuk perusahaan Anda. Jangan pernah menyalahkan
mereka, apalagi membuatnya marah. Hormati mereka sebagai pelanggan Anda
sehingga merasa aman dan diperhatikan.
5. Mempertahankan yang sudah baik dan
terus melakukan perbaikanApabila selama ini customer Anda sudah merasa puas
dengan produk/ layanan yang ada maka perusahaan Anda wajib mempertahankannya.
Buatlah sesuatu yang sudah baik menjadi standard baku dan ciptakan perbaikan
terus menerus agar menjadi semakin baik.
Kelima prinsip di atas akan sangat membantu perusahaan Anda
untuk memberikan layanan prima kepada customer yang akhirnya akan tercipta
kepuasan customer dan terbentuklah kelompok loyal customer yang akan membantu
proses komunikasi perusahaan atau organisasi jasa dan layanan publik pada
masyarakat luas.
D.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Harapan Pelanggan
Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan
pelanggan telah semakin besar.
Semakin banyak pihak
yang menaruh perhatian terhadap hal ini. Pihak yang paling banyak berhubungan
langsung dengan kepuasan/ketidakpuasan pelanggan adalah pemasar, konsumen,
konsumeris, dan peneliti perilaku konsumen. Persaingan yang semakin ketat, di
mana semakin banyak produsen yang teriibat dalam pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi
pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin
banyaknya perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan
dalam pernyataan misinya.
Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk
memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan
melaiui lenyampaian produk dan jasa berkualitas dengan harga pesaing. Dengan
semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa, maka konsumen
memiliki pilihan yang semakin banyak. Dengan demikian kekuatan tawar-menawar
konsumen semakin besar. Hak-hak konsumen pun mulai mendapatkan perhatian besar muncul
aktivitas-akiivitas kaum konsumerisme yang memperjuangkan hak konsumen, etika
bisnis, serta kesadaran dan kecintaan akan lingkungan. Para peneliti perilaku
konsumen juga semakin banyak yang tertarik dan menekuni topik kepuasan
pelanggan dalam rangka mengupayakan pemecahan yang maksimum daii pemenuhan
kepuasan para pelanggan.
Menurut Tjiptono (1997 : 24) pada dasarnya tujuan dari suatu
bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya
kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya hubungan
antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik
bagi peabelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan rekomendasi dari
mulut ke mulut yang menguntungkan bagi
perusahaan. Ada beberapa pakar yang memberikan definisi mengenai kepuasan/ketidakpuasan
pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang
dirasakan setelah pemakaiannya. Kepuasan peianggan merupakan evaluasi purnabeli
di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan
pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan
harapannya. Meskipun umumnya definisi yang diberikan di atas menitik beratkan
pada kepuasan/ketidak puasan terhadap produk atau jasa, pengertian tersebut
jaga dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan/ketidakpuasan terhadap suatu
perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat.
Faktor yang sering digunakan dalam mengevaluasi kepuasan
terhadap suatu produk manufaktur, antara lain :
1. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari
produki inti (core product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan
bakar, jumlah pelanggan yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam
mengemudi, dan sebagainya.
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu
karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan
eksterior seperti dash board, AC, sound system, door lock system, power steering,
dan sebagainya.
3. Keandalan (realibility), yaitu kemungkinan kecil akan
mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering
ngadat/macet/rewel/rusak.
4. Kesesuaian dengan spesiftasi (conformance to
specifications), yaitu sejauh mana karasteristik desain dan operasi mememuhi
standar-standar yang telah sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi
terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunva harus lebih besar
daripada mobil sedan.
5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama
produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun
umur ekonomis penggunaan mobil. Umumnya daya tahan buatan Amerika atau Eropa
lebih baik daripada mobil buatan Jepang.
6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi,
kenyamanan, mudah direparasi; serta penanganan keluhan yang memuaskan.
Pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebeium penjuaian, tetapi juga
selama proses penjualan hingga puma juul yang juga mencakup pelayanan reparasi
dan ketersediaan komnonen yang dibutuhkan.
7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera,
misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, modeUdesain yang artistik, warna, dan
sebagainya.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu
ciri-ciri dari reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
Biasanya karena kurangnya pengetahuan membeli akan atribut/ciri-ciri produk
yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikannya kualitasnya dari aspek harga,
nama merek, Man, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.
E.
Strategi
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Keberhasilan strategi
pemasaran suatu usaha dapat dicapai jika kepuasan pelanggan telah terpenuhi.
Namun untuk memperoleh kepuasan pelanggan tidaklah mudah, karena tiap pelanggan
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda walaupun membutuhkan produk yang
sama. Proses pemenuhan kepuasan pelanggan tidak hanya membutuhkan produk atau
jasa yang berkualitas saja, namun juga membutuhkan adanya sistem pelayanan yang
mendukung. Sehingga para pelanggan akan merasa senang dengan produk atau jasa
yang dibutuhkan, serta nyaman dengan pelayanan yang diberikan.
Adanya kepuasan
pelanggan ternyata juga dapat mempengaruhi omset penjualan yang dihasilkan.
Jika pelanggan merasa puas akan suatu produk maka permintaan akan meningkat dan
omset penjualan pun ikut naik, sebaliknya jika pelanggan tidak merasa puas maka
permintaan akan menurun begitu juga dengan omset penjualannya. Hal
penting lainnya yang harus diperhatikan yaitu, pelanggan yang kurang puas
dengan suatu produk tidak akan membeli ataupun menggunakan lagi produk yang
kita tawarkan. Selain itu pelanggan yang kurang puas juga dapat
menceritakan kepada konsumen lain tentang keburukan produk yang mereka
dapatkan, sehingga dapat menimbulkan citra buruk di kalangan para konsumen.
Untuk itu, berikut kami
berikan beberapa strategi meningkatkan kepuasan pelanggan,
agar dapat terhindar dari kemungkinan buruk seperti diatas :
1. Berikan
produk yang berkualitas, serta bebas dari kerusakan ataupun kecacatan saat
sampai di tangan pelanggan. Sebaiknya cek terlebih dahulu kualitas produk atau
jasa yang akan diberikan kepada pelanggan
2. Berikan
kualitas pelayanan yang ramah, ketepatan waktu penyampaian, serta menggunakan
sistem yang mudah dipahami para pelanggan. Sehingga para pelanggan tidak merasa
kesulitan dengan pelayanan yang diberikan, baik pelayanan langsung maupun
pelayanan online
3. Fokus
pada kepentingan atau pencapaian kepuasan pelanggan, sehingga produk serta
pelayanan yang diberikan dapat memenuhi harapan pelanggan
4. Memperhatikan
harga produk maupun biaya pelayanan yang sesuai dengan kondisi pasar saat ini,
serta sesuaikan dengan nilai produk atau jasa yang ditawarkkan. Karena pelanggan
akan membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh
dari suatu produk
5. Berikan
jaminan keamanan dari produk maupun pelayanan yang diberikan, sehingga para
pelanggan percaya dengan produk ataupun jasa yang ditawakan dan akan terus
menjadi pelanggan setia perusahaan kita. Misalnya dengan mencantumkan ijin dari
Badan POM bagi produk makanan dan obat.
Setelah memiliki
beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,
langkah berikutnya Anda dapat mengukur kepuasan pelanggan Anda dengan beberapa
cara sederhana berikut :
1. Menggunakan
sistem saran dan kritik dari para pelanggan. Misalnya dengan menyediakan kotak
saran maupun kritik, atau menyediakan layanan telepon suara konsumen
2. Dengan
mengadakan survey kepuasan pelanggan. Biasanya dilakukan dengan memberikan
kuesioner pada pelanggan yang sedang membeli produk kita, atau dapat juga
melakukan survey dengan melakukan telepon acak untuk menanyakan pelayanan yang
selama ini telah diberikan
3. Dengan
mencoba menghubungi kembali pelanggan yang sudah lama tidak membeli produk
kita. Sehingga kita bisa mengetahui penyebab mereka berhenti berlangganan,
apakah karena kecewa dengan produk kita atau karena ada faktor lain. Sehingga
kita dapat mengevaluasi produk serta pelayanan yang selama ini diberikan.
Dengan adanya penilaian
kepuasan pelanggan kita dapat mengetahui kebutuhan yang diinginkan para
pelanggan. Yang berpengaruh pula terhadap omset penjualan produk. Untuk itu
berikan pelayanan prima bagi setiap pelanggan Anda, agar mereka merasa senang
dan nyaman dengan produk kita.
Setiap organisasi pemberi layanan yang menggunakan strategi
kepuasan pelanggan akan menyebabkan para pesaingnya berusaha keras merebut atau
mempertahankan pelanggan suatu perusahaan atau organisasi pemberi layanan .
Beberapa strategi yang dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan
pelanggan adalah :
1. Relation Marketing (Mc Kenna, 1991)
yaitu strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual
berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Relationship Marketing
berdasar pada :
a.
Fokus
customer retention
b.
Orientasi
manfaat produk
c.
Orientasi
jangka panjang
d.
Layanan
pelanggan yang sangat diperhatikan dan ditekankan
e.
Komitmen
terhadap konsumen sangat tinggi
f.
Kontak
dengan pelanggan sangat tinggi
g.
Kualitas
yang merupakan perhatian sangat tinggi
2. Strategi Superior Customer Service
Strategi ini menawarkan strategi
yang lebih baik daripada pesaing. Perusahaan atau organisasi yang menggunakan
strategi ini harus memiliki dana yang cukup besar dan kemampuan SDM yang
unggul, serta memiliki usaha yang gigih agar tercipta suatu pelayanan yang
menawarkan customer service yang lebih baik akan membebankan harga yang lebih
tinggi daripada produk atau jasa yang dihasilkan.
3. Strategi unconditional guarantees
atau extra ordinary guarantees.
Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan
pelanggan yang akhirnya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk
atau jasa dan kinerja perusahaan.
4. Strategi penanganan keluhan yang
efisien
Memberikan peluang bagi perusahaan
untuk mengubah pelangga yang tidak puas (unsatisfied customer) menjadi
pelanggan yang puas (satisfied customer) terhadap produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.
5. Strategi peningkatan kinerja
perusahaan
Suatu strategi meliputi berbagai upaya seperti melakukan
pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan secara berkesinambungan,
memberikan pendidikan dan pelatihan yang mencakup komunikasi dan public
relation terhadap pihak manajemen dan karyawan, memasukkan unsur kemampuan untuk
memuaskan pelanggan yang penilaiannya bias didasarkan pada survei pelanggan,
dalam sistem penilaian prestasi karyawan dan memberikan enpowerment yang lebih
besar kepada karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
6. Penerapan Quality Function
Deployment (QFD)
Merupakan praktek dalam merancang suatu proses sebagai
tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan. Hal ini melibatkan pelanggan dalam
proses mengembangkan produk/jasa sedini mungkin dengan demikian memungkinkan
perusahaan untuk memperioritaskan kebutuhan pelanggan serta memperbaiki proses
hingga tercapainya efektivitas maksimum.
F.
Cara
Mengukur Kepuasan Pelanggan
Measuring customer focus. Whitely R.C. (dalam Gaspersz, V., 2007:511-516; Tjiptono
dan Diana, 2003:110-112; dan Goetsch D.L dan Davis D.L, 2002:135-136)
mengemukakan terdapat tujuh karakteristik perusahaan yang fokus pada pelanggan.
Ketujuh karakteristik tersebut dapat dijadikan rujukan untuk mengevaluasi
kualitas fokus pada pelanggan dari suatu perusahaan.
1. Karakteristik pertama: visi,
komitmen dan iklim perusahaan. Manajemen menunjukkan baik dengan kata-kata
maupun dalam tindakan, bahwa pelanggan itu penting bagi organisasi. Organisasi
memiliki komitmen besar terhadap kepuasan pelanggan. Kebutuhan pelanggan lebih
diutamakan daripada kebutuhan internal organisasi. Salah satu cara untuk
menunjukkan komitmen ini adalah menjadikan fokus pada pelanggan sebagai faktor
utama dalam pertimbangan kenaikan pangkat (promosi) dan kompensasi.
2. Karakteristik kedua:
mensejajarkan perusahaan dengan pelanggan. Karakteristik ini tercermin dari
beberapa hal berikut. Pelanggan berperan sebagai penasihat dalam penjualan.
Pelanggan tidak pernah dijanjikan sesuatu yang lebih daripada yang dapat
diberikan. Karyawan memahami atribut produk yang paling dihargai pelanggan.
Masukan dan umpan balik dari pelanggan dimasukkan ke dalam proses pengembangan
produk.
3. Karakteristik ketiga: kesiapan
menemukan dan menghilangkan masalah pelanggan. Karakteristik ini tercermin dari
hal-hal berikut. Keluhan pelanggan dipantau dan dianalisis. Selalu mengupayakan
adanya umpan balik dari pelanggan. Perusahaan berusaha mengidentifikasi dan
menghilangkan proses, prosedur dan sistem internal yang tidak menciptakan nilai
bagi para pelanggan.
4. Karakteristik keempat: memanfaatkan
informasi dari pelanggan. Perusahaan tidak hanya mengumpulkan umpan balik dari
pelanggan, tetapi juga menggunakan dan menyampaikannya kepada semua pihak yang membutuhkanya
dalam rangka melakukan perbaikan. Pemanfaatan informasi pelanggan ini tercermin
dari aktivitas berikut. Semua karyawan memahami bagaimana pelanggan menentukan
kualitas. Karyawan pada semua level diberi kesempatan untuk bertemu dengan
pelanggan. Karyawan mengetahui siapa yang menjadi pelanggan sesungguhnya.
Perusahaan memberikan informasi yang membantu terciptanya harapan yang
realistis kepada para pelanggan. Prinsip dasarnya adalah “janjikan apa yang
bisa diberikan, tapi berikan lebih baik dari yang dijanjikan”. Karyawan dan
manajer memahami kebutuhan dan harapan pelanggan.
5. Karakteristik kelima: mendekati
pelanggan. Dalam pendekatan TQM tidaklah cukup bila suatu perusahaan hanya
pasif dan menunggu umpan balik yang disampaikan oleh para pelanggannya. Pasar
global yang kompetitif menuntut pendekatan yang lebih aktif. Mendekati
pelanggan berarti melakukan aktivitas berikut. Memudahkan para pelanggan untuk
menjalankan bisnis. Berusaha mengatasi semua keluhan pelanggan. Memudahkan para
pelanggan dalam menyampaikan keluhan.
6. Karakteristik keenam: kemampuan,
kesanggupan, dan pemberian wewenang kepada karyawan. Para karyawan diperlakukan
sebagai profesional yang memiliki kemampuan, dan diberdayakan untuk menggunakan
pertimbangannya sendiri dalam melakukan hal-hal yang dianggap perlu dalam
rangka memuaskan kebutuhan pelanggan. Hal ini berarti setiap karyawan memahami
betul-betul produk yang mereka tawarkan dan kebutuhan pelanggan yang berkaitan
dengan produk tersebut. Ini juga berarti bahwa karyawan diberi sumber daya dan
dukungan yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
7. Karakteristik ketujuh: penyempurnaan
produk dan proses secara terus-menerus. Perusahaan yang bersifat customer-driven
melakukan setiap tindakan yang diperlukan untuk secara terus-menerus
memperbaiki produk dan proses yang menghasilkan produk tersebut. Kelompok
fungsional internal bekerjasama untuk mencapai sasaran bersama. Praktik-praktik
bisnis terbaik dipelajari dan dilaksanakan. Waktu siklus riset dan pengembangan
secara terus-menerus dikurangi. Setiap masalah diatasi dengan segera. Investasi
dalam pengembangan ide-ide inovatif dilakukan.
Assalamu'alaikum....Identifikasi pelanggannya ada ga uhkti...Trus sumbernya ko ga di Cantumkan,,Biar orang yakin bila ada sumbernya,,,,,,syukron
BalasHapushttp://tinyurl.com/ab9f65j
BalasHapusINFORMASI PENGAJUAN PINJAMAN LEASING BESS FINANCE.
BalasHapusJAMINAN BPKB MOBIL TANPA BI CHEKING
AREA JADETABEK
Persyaratan :
1. FC KTP Suami & Istri
2. FC Kartu Keluarga
3. FC NPWP
4. FC AJB/SHM/PBB/Rek Listrik
5. Rekening Tabungan 3bln terakhir
6. Slip Gaji (Karyawan) /SKU (Wiraswasta)
7.FOto copy stnk
8.Foto copy bpkb
9.Foto copy, faktur kendaraan.
Hub : heri
Telp : 0856-9406-5479
wa : 0896-0594-0459
Pin bb : 551C2CE0
Tlng bantuan dan informasinya jika berminat.
Borgata Hotel Casino & Spa - MapYRO
BalasHapusBorgata 과천 출장안마 Hotel 하남 출장안마 Casino & Spa 제주 출장샵 · 2 상주 출장마사지 Borgata Way · Atlantic City, NJ 08401. Directions · (609) 317-6000. Call 진주 출장마사지 Now · More Info. Hours, Accepts Credit Cards, Attire, Wi-Fi. Rating: 3.5 · 5,610 votes · Price range: $